Biaya Kegiatan: Orangtua [Rp. 130.000,-/hari dan Anak-anak [Rp. 120.000,-/hari; 3 kali makan, 2 kali snack, aula, kamar, ruang doa, lapangan outdoor

Senin, 16 Juni 2008

METAMORFOSIS: CIVITA YOUTH CAMP




Jangan terkejut dengan judul tulisan di atas. Judul ini hanyalah sebuah metaphor yang memperlihatkan adanya sebuah perkembangan secara internal dan eksternal yang dipacu oleh berbagai kepentingan untuk menuju pada fokus sekaligus menubuhkan fokus tersebut dalam berbagai tindakan nyata.

Fokus itu adalah Civita dan perkembangannya. Dengan kata lain Qou Vadis Civita? Setelah hampir 35 tahun Civita Youth Camp berkarya di Keuskupan Agung Jakarta dengan segala perkembangan dan keprihatinan akan relevansinya untuk mendukung kegiatan Orang Muda Katolik [OMK] dan orang-orang muda pada umumnya.

Menggeliatnya zaman dan berkelindannya dinamika OMK yang berhadapan dengan situasi di sekitar kita, menjadi ruang tersendiri yang harus diakomodasi, diberi tempat, dan ditemani. Jangan sampai OMK itu menjadi betah di tempat lain dibanding dengan rumahnya sendiri [Catholic as Our Home], mungkin dengan alasan karena mereka lebih diberi tempat dan diterima di tempat lain tersebut. Tempat lain dalam hal ini adalah ketertarikan, kepentingan, kepedulian, perhatian yang bisa ditangkap dan dimiliki dari ruang di luar Katolik. Kenyataan ini bukan hendak menutup mata bahwa kenyataan itu ada atau berkehendak menghindari kenyataan, tetapi justru hendak menjawab permasalahan akan mengapa OMK tidak begitu tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang ada di dalam Katolik.

Menggali kembali Katolisitas secara lebih dalam merupakan fokus di dalam perkembangan yang akan dilakukan oleh Civita Youth Camp ke depan. Segelintir dari fokus inilah yang menjadi bahan pembicaraan dalam dua kali pertemuan yang dilakukan oleh beberapa orang yang menjadi pelopor lustrum ke 7 Civita Youth Camp. Pertemuan pertama dilaksanakan di Civita Youth Camp pada hari Sabtu, 7 Juni 2008 yang dihadiri oleh Rm Herry Wijayanto, SJ selaku Direktur Civita Youth Camp, Tony Sardjono, J. Eddie CP, F. Srie P, Mario, Yanti Carolina, dan Ollyn. Pembahasan ini dilanjutkan lagi pada pertemuan kedua di Paroki St. Stefanus, Cilandak yang dihadiri oleh Rm. Herry Wijayanto, SJ; Tony Sardjono; J. Eddie CP; F. Srie P; Maria Dyah K; Danang K; Sr. Emma, CB; Yanti Carolina dan Ollyn.

Pada pertemuan kedua ini mencul berbagai keprihatinan dari pastor-pastor paroki dalam menangani OMK di paroki-paroki. Keprihatinan-keprihatinan ini terungkap lewat uraian Rm. Herry, SJ dalam rapat dari hasil pembahasan dalam TEPAS yang dilaksanakan di Vila Renata, Puncak. TEPAS ini menfokuskan diri pada OMK. Sehingga beberapa rencana Civita ke depan akan mengarahkan diri pada OMK secara lebih khusus untuk masuk lebih dalam menuju nilai-nilai katolisitas yang lebih dalam dan berbuah melimpah.

OMK dan gerakan Civita ke depan tidak akan pernah terpisah jauh. Dalam konteks rapat pemerhati dan pelopor lustrum ke 7 Civita ini, selain membahas tentang lustrum Civita tetapi juga menguraikan perhatian yang begitu besar pada OMK. Pembahasan tersebut masuk dalam hal-hal konkret seperti pembagian tugas dalam membangun kerangka panitia lustrum ke 7 Civita sekaligus memikirkan, merancang kepedulian-kepedulian terhadap OMK.

Nantikan pertemuan selanjutnya pada 5 Juli 2008. SALAM DAMAI.

Tidak ada komentar: