Biaya Kegiatan: Orangtua [Rp. 130.000,-/hari dan Anak-anak [Rp. 120.000,-/hari; 3 kali makan, 2 kali snack, aula, kamar, ruang doa, lapangan outdoor

Jumat, 25 April 2008

Hati Yang Memilih

Hati ini tak berhenti menyebut namaMu
Hati ini tlah terukir namaMu
Sampai kapanpun takkan bisa tersapu

Sgala yang kudapat tak lain karma pengorbananMu
Tuhan aku berharap agar cintaku hidup abadi

Mata ini tak berkedip jika Kau datang dalam mimpi
Mimpi yang takkan bisa mati
Menghiasi hidup yang sulit dilalui

Itulah isi hatiku yang kurasa dengan haru
Milikku dan milikmu, selama hidup takkan berlalu

SEMPURNA

Awalnya semua indah saat hidupku terukir cinta
Aku menatap dunia yang sempurna
Kala kini tlah berputar semua berubah seiring dentak
Saat sempurna terdera dalam hasrat

Ada satu kisah yang menghilang
Saat mentari tak bersinar

Kuingin satu hal untuk menepiskan
Semua luka yang ada untuk bahagia
Dan bukan meluka hati yang mencinta
Hidup yang sempurna kini dan slamanya

Love of Civita

A shinning of life
From your silence heart
Will leads you to meet your Almighty God

It’s a mystery before you feel
But it’s a wonderful when you live

Civita shouts me a moment
Civita gives me you, Love
Civita tells me a better
Civita shares me You, Lord

Selasa, 15 April 2008

Jurang Dunia

Duhai teman !
Hindari dirimu dari permainan dan kesia-siaan
Jaga kesucianmu dalam cinta dan kasih sayang
Kenikmatan sesaat jangan kau jadikan tujuan
Keindahan semu jangan kau damba-dambakan
Saatnya kini, kita bangkit dan sadar diri
Bersihkan segala penyakit karat dari hati
Juga segala cacat dan maksiat yang bikin lalai
Takutlah di hari, yang tak ada yang luput dari ilahi…

Duhai jiwa !
Ayo bangkit dan siapkan dirimu tuk hari depan
Hindari nafsu yang membuatmu lupa daratan
Ayo bergegas menuju keselamatan
Ayo berjuang, dan berjuang
Agar kau selamat dari azab yang membinasakan
Raih kemenangan hakiki di negeri keabadian
Selamatkan dirimu dari api yang menyengsarakan

Duhai kau !
Yang suka bermain-main di dunia ini Ingat !
Kehidupan dunia tak akan abadi
Tak cukuplah bagimu segala wejangan
Hingga kau habiskan waktumu dalam permainan
Negeri yang fana ini segeralah kautinggalkan karma kenikmatannya tak lebih dari permainan Tak ada yang abadi dalam kenikmatan dunia
Semua akan sirna bila waktunya tiba

(Ibnu Hazm El-Andalusiy) senocoy.multiply.com

Bahasa Hati

Karena bukan di telingaku kau membisik namun di hatiku.
Karena bukan di bibirku kau mengecup namun di jiwaku
(Judy Garland, Pekerja Seni)

Apa yang menggerakan manusia. Jawabnya adalah hati. Pada setiap tubuh manusia, ada segumpal daging yang mengendalikan segala gerak-gerik serta sikapnya. Bagi orang Islam, tentu sudah seringkali mendengar petuah agama bahwa jika hati baik, maka keseluruhan tingkah polah manusia akan baik pula. Begitulah rumus kehidupan yang sudah sekian lama kita kenal. Dan, begitulah Tuhan menganugerahkan manusia memiliki hati untuk bisa menjadi manusia yang sebenarnya. Bisa merasakan setiap denyut dan nada kemanusiaan dalam kehidupan kesehariannya. Tapi rupanya-diakui atau tidak- kita sering melupakan harta yang kita miliki ini. Kita sering lupa bahwa kita punya hati. Akibatnya, kitapun sering tak menyadari betapa dalam kehidupan sekitar kita, terlampau banyak hati-hati yang tersakiti, dan kitapun hanya berdiam diri. Dalam bentuk apapun, ucapan yang menyakitkan, perilaku yang menyebalkan bahkan penindasan. Atau perilaku lain yang bisa menyesakkan sehingga dengan terpaksa mengatakan “orang itu tak punya hati”. Kalau sudah begini, derajat kemanusiaan seseorang patut diragukan. Secara fitrah hati itu mudah tersentuh ketika mata memandang ada ketidakadilan, ketika ada peristiwa yang menyayat kemanusiaan. Setelahnya, mata trenyuh, tangan mengulurkan bantuan kemanusiaan. Kalau belumlah bisa, mulut tergerak untuk mengucap kata-kata lembut agar seseorang berbesar hati atas cobaan kemanusiaan yang sedang melanda. Mengatakan bahwa inilah seninya hidup yang bukan melulu kita sesali, tapi perlu strategi mengadapinya. Begitulah.... Memang, kondisi hati setiap manusia berbeda-beda. Dari perbedaan inilah kemudian memunculkan kharakter yang berbeda-beda dalam setiap diri manusia. Ada yang punya kharakter lembut, kasar, mudah marah, murah senyum dsb. Semua itu datangnya dari hati. Maka, selalu memoles hati itu perlu. Kita hiasi hati dengan beragam pernah pernik dan siraman penyejukkan. Banyak caranya, dengan merenungkan hakikat penciptaan manusia, hakikat alam sekitar dan menyadari untuk apa ia ada dimuka bumi ini. Sejenak meluangkan waktu untuk berkontlempasi itu perlu ditengah kesibukan kita mencari naskah, mencari ilmu atau mengejar mimpi-mimpi kita. Perlukah ini..?. Ooo, sangat perlu. Lihatlah betapa carut marutnya kehidupan ini. Semua orang berjuang untuk bisa mempertahankan hidup. Kalau tak ingat tentang keberadaan dirinya dimuka bumi ini dan fitrah hidupnya, bisa jadi ia akan berubah menjadi binatang. Bukan secara fisik, tapi segala sifat, kharakter, atau perilakunya. Memangsa sesama manusia. Mengerikan bukan. Maka sekali lagi memoles hati itu perlu. Pada akhirnya, kita akan hidup tenang dan damai dalam dunia ini dengan bahasa hati. Ya, bahasa hati. Inilah bahasa manusia sesungguhnya. Bahasa terdalam setiap manusia. Setiap kita bisa mengungkapkanya dalam berbagai hal dengan ucapan dan tindakan. Hanya orang yang lupa pada harta sejati saja yang tidak bisa. Ya.... Bahasa hati adalah kejujuran Bahasa hati adalah ketulusan Bahasa hati adalah kesederhanaan Bahasa hati adalah kebenaran Adakah bahasa hati ini engkau miliki....

http://penakayu.blogspot.com (caesar)