Biaya Kegiatan: Orangtua [Rp. 130.000,-/hari dan Anak-anak [Rp. 120.000,-/hari; 3 kali makan, 2 kali snack, aula, kamar, ruang doa, lapangan outdoor

Sabtu, 26 Maret 2011

Tiduri Aku, Ibu [Kisah Nyata]

.…Tersentak hati Bu Dina mendengar permintaan anaknya. Anak laki-lakinya ingin ditiduri, ingin diberi kehangatan darinya….kehangatan seorang wanita. Kehangatan…hmm……
—oooOooo—
Sebagai seorang wanita yang cantik, Dina memiliki hampir segala yang diimpikan kaum wanita. Parasnya ayu, manies dan selalu enak dipandang. Bentuk hidung, mata, alis, bulu mata hingga ke garis pipi yang tertata indah bak bulu perindu diatas bintang timur diwaktu senja. Posturnya tubuhnya sangat ideal untuk seorang wanita. Kulitnya yang putih dan jenis rambutnya yang panjang hitam bergelombang menambah nilai keaggunannya. Kemolekan lekuk tubuhnya menyebabkan ia sering disebut wanita terseksi.
Dina, seorang wanita karir pada salah satu perusahaan swasta besar di Ibukota, termasuk wanita yang cerdas. Ditunjang pendidikan formalnya yang merupakan alumni Pasca Sarjana Komunikasi Universitas ternama.

MY CHILD

My Child . . . .

* You may not know me, but I know everything about you... Psalm 139:1
* I know when you sit down and when you rise up... Psalm 139:2
* I am familiar with all your ways... Psalm 139:3
* Even the very hairs on your head are numbered... Matthew 10:29-31
* For you were made in my image... Genesis 1:27
* In me you live and move and have your being... Acts 17:28
* For you are my offspring... Acts 17:28
* I knew you even before you were conceived... Jeremiah 1:4-5
* I chose you when I planned creation... Ephesians 1:11-12

Letter from Jesus

As you well know, we are getting closer to my birthday. Every year there is a celebration in my honor and I think that this year the celebration will be repeated.

During this time there are many people shopping for gifts, there are many radio announcements, TV commercials, and in every part of the world everyone is talking that my birthday is getting closer and closer. It is really very nice to know, that at least once a year, some people think of me. As you know, the celebration of my birthday began many years ago. At first people seemed to understand and be thankful of all that I did for them, but in these times, no one seems to know the reason for the celebration. Family and friends get together and have a lot of fun, but they don't know the meaning of the celebration. I remember that last year there was a great feast in my honor.

Minggu, 20 Maret 2011

Pengalaman Menjalani Raw Food: Sebuah Awal Pencarian

Oleh: Victoria Boutenko

***) Tulisan ini dikirimkan oleh Br Libert Jehadit CSA ke blog Civita Youth Camp - KAJ. Mungkin keinginan untuk berbagi yang membuatnya meminta tulisan ini dimasukan dalam blog Civita. Terimakasih Burder.

Kami dulu bergurau bahwa kami beruntung karena sekeluarga bisa sakit bersama-sama. Tapi pada tahun 1993, masalah kesehatan kami bukanlah gurauan lagi karena saya, suami, dan kedua anak saya sekarat. Saya, 38 tahun, didiagnosa penyakit yg sama dgn ayah saya, arrythmia, yaitu detak jantung yang tidak biasa. Kaki saya terus menerus terasa sakit karena edema, berat badan saya 140 kilogram, dan masih terus bertambah. Lengan kanan saya mati rasa pada malam hari, dan saya khawatir bila saya meninggal dan anak-anak saya jadi yatim piatu. Saya terus menerus merasa capai dan depresi. Akhirnya, dokter saya angkat tangan dan menyuruh saya untuk berdoa.

Rabu, 16 Maret 2011

Puasa dan Pantang menurut Ketentuan Gereja Katolik

Berikut ini mari kita lihat ketentuan tobat dengan puasa dan pantang, menurut Kitab Hukum Gereja Katolik:

1.Kan. 1249 - Semua orang beriman kristiani wajib menurut cara masing-masing melakukan tobat demi hukum ilahi; tetapi agar mereka semua bersatu dalam suatu pelaksanaan tobat bersama, ditentukan hari-hari tobat, dimana umat beriman kristiani secara khusus meluangkan waktu untuk doa, menjalankan karya kesalehan dan amal-kasih, menyangkal diri sendiri dengan melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara lebih setia dan terutama dengan berpuasa dan berpantang, menurut norma kanon-kanon berikut.

2. Kan. 1250 - Hari dan waktu tobat dalam seluruh Gereja ialah setiap hari Jumat sepanjang tahun, dan juga masa prapaskah.

3.Kan. 1251 - Pantang makan daging atau makanan lain menurut ketentuan Konferensi para Uskup hendaknya dilakukan setiap hari Jumat sepanjang tahun, kecuali hari Jumat itu kebetulan jatuh pada salah satu hari yang terhitung hari raya; sedangkan pantang dan puasa hendaknya dilakukan pada hari Rabu Abu dan pada hari Jumat Agung, memperingati Sengsara dan Wafat Tuhan Kita Yesus Kristus.

Rabu, 09 Maret 2011

Asal Mula Perayaan & Penggunaan Abu

Oleh: P. William P. Saunders *

Seorang teman Protestan bertanya mengapa orang Katolik mengenakan abu pada hari Rabu Abu. Bagaimanakah asal mula perayaan dan penggunaan abu?
seorang pembaca di Purcellville

Penggunaan abu dalam liturgi berasal dari jaman Perjanjian Lama. Abu melambangkan perkabungan, ketidakabadian, dan sesal / tobat. Sebagai contoh, dalam Buku Ester, Mordekhai mengenakan kain kabung dan abu ketika ia mendengar perintah Raja Ahasyweros (485-464 SM) dari Persia untuk membunuh semua orang Yahudi dalam kerajaan Persia (Est 4:1). Ayub (yang kisahnya ditulis antara abad ketujuh dan abad kelima SM) menyatakan sesalnya dengan duduk dalam debu dan abu (Ayb 42:6). Dalam nubuatnya tentang penawanan Yerusalem ke Babel, Daniel (sekitar 550 SM) menulis,
 “Lalu aku mengarahkan mukaku kepada Tuhan Allah untuk berdoa dan bermohon, sambil berpuasa dan mengenakan kain kabung serta abu.” (Dan 9:3). Dalam abad kelima SM, sesudah Yunus menyerukan agar orang berbalik kepada Tuhan dan bertobat, kota Niniwe memaklumkan puasa dan mengenakan kain kabung, dan raja menyelubungi diri dengan kain kabung lalu duduk di atas abu (Yun 3:5-6). Contoh-contoh dari Perjanjian Lama di atas merupakan bukti atas praktek penggunaan abu dan pengertian umum akan makna yang dilambangkannya.  

Jumat, 04 Maret 2011

Vatikan: Mengaku Dosa Tak Bisa Lewat iPhone

Otoritas Gereja Katolik di Vatikan meluruskan kabar bahwa umat Katolik bisa mengaku dosa melalui ponsel pintar (smart phone) besutan Apple, iPhone. Menurut Vatikan, umat Katolik tak bisa mengaku dosa secara jarak jauh, melainkan harus datang ke gereja dan bertemu langsung dengan pastor.
"Penting untuk dipahami sakramen pengakuan dosa membutuhkan dialog langsung antara umat bersangkutan dengan rohaniwan yang diberi wewenang menerima pengakuan, yang secara langsung akan memberi pengampunan," kata juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, Rabu 9 Februari 2011 yang dimuat di laman blog stasiun berita CNN.

Film TANDA TANYA, film terbaru Hanung Bramantyo

lihat juga traillernya di FILM TANDA TANYA
Jangan banyak bertanya tentang perbedaan dan keragaman umat ber-Agama, jangan pernah mempermasalahkan perbedaan ajaran yang dimiliki, Indonesia adalah Negara yang memiliki keragaman baik Agama maupun Budaya yang sangat berbeda-beda, dan semakin lama perbedaan yang dimiliki oleh bangsa ini semakin menjadi dinding pemisah antar masyarakat, kemana sikap TOLERANSI yang dulu pernah ada, dan apa makna dari sebuah TOLERANSI itu, mungkin semua pertanyaan itu akan di sajikan oleh Hanung Bramantyo dalam film terbarunya yang berjudul TANDA TANYA.
Dari tampilan gambar yang disajikan dalam trailernya yang ada di youtube beberapa hari yang lalu, film Tanda Tanya ini menampilkan sebuah gejolak besar dan rasa penasaran yang sangat besar. Baru gambar pembuka, kita sudah di suguhkan dengan tampilan yang sangat ber-bau Agamis, kemudian ditambah dengan kata-kata yang benar-benar membuat pendengar semakin penasaran.

Rabu, 02 Maret 2011

Sholat dalam Gereja Roma Katolik

Dalam Gereja Roma Katolik, waktu-waktu sembahyangpun masih dipelihara menurut perhitungan Yahudi tetapi dalam terjemahan Latin : Prima, Laudes, Tertia, Sexta, Nona, Vesper dan Completorium.

1. Prima adalah sembahyang dini hari (Sholat Tengah Malam, Sholatul Lail atau Sholatul Satar),
2. Hora Tertia (Sholat Sa’atus Tsalits, Jam Ketiga),
3. Hora Sexta (Sholat Sa’atus Sadis, Jam Keenam),
4. Hora Nona (Sholat Sa’atus Tis’ah, Jam Kesembilan),
5. Subuh (Sholatus Sa’atul Awwal, Jam Pertama) dan 

6. Maghrib (Sholatul Ghurub, Sholat Senja) disebut dengan istilah Latin Laudes (Ibadat Pagi) dan Vesper (Ibadat Sore),
7. Completorium (Sholatul Naum, Sholat Tidur).
 

"Tzelota" secara sederhana adalah bahasa Aramaika (dialek yang digunakan pada
zaman Yesus) untuk menyebut kata "sembahyang", yang dalam bahasa Arab-nya
adalah "sholat". Sholat / sembahyang harian adalah merupakan bagian dari lingkaran
peringatan Gereja Orthodox


 Sekarang ini, cukup sering biara-biara menggabungkan kedua waktu, Laudes dan Prima, dan merayakannya sebagai satu doa pagi.
Pada masa periode pertama Gereja, sejak masa para Rasul, doa bersama/ ibadat harian diantara para uskup, imam dan umat adalah hal yang biasa dilakukan.

DIUTUS UNTUK LEBIH MENCINTAI


(Sebuah permenungan di CYC)
 By: Br. Libert Jehadit, CSA*

UNTUK APA AKU DIUTUS?
Perjalanan perutusanku ke Civita Youth Camp selama kurang lebih delapan bulan bagaikan Perutusan Yesus sendiri kepada ketujuh puluh murid-Nya. Saya sangat terkesan dengan kata-kata Yesus kepada para murid yang diutus-Nya. Disana dikatakan: “Pergilah sesungguhnya aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah  srigala. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan (Luk 10:4). Ayat ini menggambarkan situasi batinku yang awal diutus ke Civita aku belum siap, apalagi tidak ada pengalaman sedikitpun dalam pendampingan kaum muda. Kalaupun pernah itu karena saya  pernah tugas mendampingi anak asrama. Hanya dengan dasar ini aku harus melaksanakan tugas yang cukup tertantang. Dikatakan tertantang karena  harus menghadapi anak-anak kota metropolitan yang sangat kritis dan lebih Tren.