Biaya Kegiatan: Orangtua [Rp. 130.000,-/hari dan Anak-anak [Rp. 120.000,-/hari; 3 kali makan, 2 kali snack, aula, kamar, ruang doa, lapangan outdoor

Senin, 25 Juli 2011

KARENA BESAR KASIH SETIA-NYA

( Sebuah permenungan di hari ulang tahunku)

Terima kasih Tuhan untuk 27 tahun terindah yang telah kulalui. Selama itu aku Kau berikan kesempatan untuk merasakan suka duka kehidupan bersama orang-orang  yang begitu mencintai dan menyayangiku, 27 tahun akan segera berlalu dan aku telah belajar banyak banyak hal, tentang untuk apa dan kepada siapa aku hidup. Masih belum ada jawaban tentang pertanyaan itu. Karena itu aku yakin di usia baruku hari ini, usia 28 tahun memang telah Kau rencanakan bagiku untuk kembali belajar tentang tujuan hidupku. Terima kasih untuk semuanya, terutama untuk orang-orang yang telah bersamaku dan menjadi bagian penting dalam ziarah hidupku selama 27 tahun yang telah lewat. Berkatilah mereka semua Tuhan, sebab aku sangat mencintai mereka.

Situasi kehidupan yang selalu dialami setiap orang terus ditegakkan dengan sikap kasih dan setia menerima hidup itu apa adanya. Ada banyak peristiwa yang bisa membentuk kehidupan setiap orang sejauh pengalaman itu bisa dimaknai sebagai peristiwa yang ada nilai dan punya tujuan serta mau bersyukur. Terkadang hidup manusia itu hanyalah sebuah sandiwara. Dalam hal ini lebih pada panggilannya masing-masing. Ada sebagian orang yang selalu setia dengan panggilan hidupnya, namun ada juga yang kurang setia dengan panggilan hidupnya. Bermacam-cama karakter dan situasi yang membuat hati ini terusik untuk mencoba menulis sesuatu tentang apa yang sebenarnya hidup itu dan untuk apa aku hidup.

Apakah hidup itu adalah sebuah peristiwa? Apakah hidup itu berguna bagi yang lain? Benarkah hidup itu kalau dijalani dengan tulus ikhlas bisa menampakan kebaikan dan cinta sejati? Mudah-mudahan hidupku yang akan datang bisa sesuai dengan yang dijanjikan oleh yang empunya hidup ini. Saya mencoba menjalaninya semampuku. Namun satu hal yang pasti bahwa dengan tugasku yang baru nanti saya tidak mau menjadi orang yang minimalis. Dalam kenyataan hidup saya memang harus menjalani suatu tugas yang menuntut saya untuk tetap semangat, sabar, selalu berjuang dan tidak ada kata mengeluh. Harapan-harapan inilah yang menunjang kehidupanku yang akan dating. Untuk memperkuat semua itu saya pasti selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup ini. Dia yang mengutusku, maka Dia jugalah yang menghantar dan membimbing serta menyertaiku sampai pada puncak kehidupan itu sendiri.

Rahmat yang saya terima hari ini sabtu 23 juli 2011 sungguh merupakah anugerah teristimewa dari Tuhan. Tuhan telah menghantar saya sampai pada usia 27 tahun yang akan saya lewati. Tentu dalam perjalanan waktu selam 27 tahun yang lalu, secara khusus setahun yang lalu (dari usia 27 – 28 tahun) ada banyak peristiwa hidup yang mendewasakanku dalam menghayati panggilan sebagai Religius bruder. Peristiwa – peristiwa hidup tersebut ada yang mendukung dan ada juga yang kurang mendukung. Maka maksud dari refleksiku ini adalah hanya ingin membagi peristiwa-peristiwa hidup itu untuk para sahabat, setarekat, sekomunitasku dan seluruh kenalan saya yang selalu mendukung saya dalam proses kehidupan yang telah kujalani selama ini.

Pengalaman pertama yang masih segar dalam ingatanku yakni ketika saya diutus oleh pemimpinku persis setahun yang lalu untuk belajar pendampingan kaum muda di Civita Youth Camp – Jakarta. Sesungguhnya dalam tugas yang baru ini saya belum siap, dengan alasan sangat jelas yakni belum punya pengalaman sebelumnya, artinya bahwa saya diutus ke Jakarta hanya karena kekuatan Cinta dan penyertaan Tuhan. Maka satu nilai yang kudapat dari sana adalah “ Berani menyerahkan diri dihadapan Allah”. Berkat penyertaan Tuhan inilah aku selalu dimampukan dalam tugas yang kujalani selama kurang lebih delapan bulan di Jakarta. Ada peristiwa gembira lain dimana ketika hari ulang tahunku yang lalu (tahun 2010), secara istimewa dirayakan oleh rekan-rekan di Civita Youth Camp, termasuk direkturnya sendiri. Ada cinta dan perhatian yang kurasakan, ada damai dan kesejukan yang kualami serta ada rekonsiliasi dan habitus baru yang sekiranya dapat kulakoninya.

Hidup memang akhirnya sebuah anugerah yang patut disyukuri. Perjuangan yang tiada henti membuat sebuah kehidupan itu bisa menjadi bermakna. Ada peristiwa lain yang sesungguhnya hati dan kesabaranku sedang teruji. Akhir februari yang lalu sekembali  dari Jakarta ada sebuah pergulatan hidup yang mana SK penempatanku belum jelas. Waktu itu saya sedikit kebingungan, karena sebelumnya SKku setelah dari Jakarta nanti akan ditugaskan di Jawa timur (Madiun). Namun ternyata ada perubahan yang memang perubahan itu memunculkan sebuah moment baru dalam hidupku. “saya tidak jadi pindah ke Jawa timur, tetap di Gudeg City untuk menjalani sebuah tugas baru yang belum pernah kujalani sebelumnya”. Ada tugas apa lagi yah? Kok selalu ada yang baru? Lalu pengalamanku yang didapat di Jakarta dibawa kemana? Rupanya itu hanya sebagai pelengkap. Tugasku selanjutnya sesungguhnya seperti yang dijalani oleh kebanyakan orang. “ Shall of Study”. Wow………….tentu tugas yang tidak mudah. Satu hal yang pasti bahwa segalanya akan selalu berjalan bersama-NYA. Saya sebagai pribadi yang penuh  kekurangan hanya bisa disempurnakan dan disejukkan oleh cinta dan berkat-NYA. Tuhan akan selalu menyertai dan membimbingku. Saya percaya itu, karena kepercayaan yang penuh, maka segalanya kuserahkan kedalam tangan-NYA yang maka Kuasa…….. Thanks to GOD

“Tuhan saya tidak mengerti kepada siapa aku pergi dan untuk apa saya hidup. Satu hal yang pasti bahwa Engkau pasti telah merencanakan sesuatu yang indah buatku. Segala peristiwa-peristiwa hidup yang kualami selama ini, baik yang senang maupun yang susah, baik yang mendukung maupun yang kurang mendukung kuserahkan ke dalam tangan-Mu yang penuh Kuasa”

“Terkadang kita harus salah agar kita tahu mana yang benar, kita harus jatuh agar kita tahu cara untuk bangkit kembali. Kita harus menangis, agar kita tahu cara untuk tegar. Kita harus menyesal agar menjadi yang terbaik. Bahkan kita harus rela mengalah agar bisa lebih menghargai arti sebuah kemenangan”

“Syukurilah setiap peristiwa yang telah terjadi, bahkan bila itu peristiwa yang pahit sekalipun. Semua pasti ada maknanya, karena disanapun Tuhan bekerja. Di usiaku yang ke-28 tahun ini kuserahkan sepenuhnya dihadapan-Mu Tuhan”

Yogyakarta, 23 Juli 2011


Dari Redaksi:
*) Selamat Ulang Tahun Br Libert Jehadit, CSA

Tidak ada komentar: