Biaya Kegiatan: Orangtua [Rp. 130.000,-/hari dan Anak-anak [Rp. 120.000,-/hari; 3 kali makan, 2 kali snack, aula, kamar, ruang doa, lapangan outdoor

Selasa, 26 April 2011

Christianity in Rome

Unlike Hinduism and Buddhism which were founded rather early, Christianity was only founded perhaps in 4 BC (as historians predicted), the year when its founder, Jesus Christ, was born. It is a religion that stresses on doing good to others and developing in oneself qualities such as compassion, kindness, humility, gentleness and patience. It is also important for every Christian to be able to forgive and forget. It is as we know today, a religion that is excepted by most and widely practised by people all over the world. It was not exactly the same case as in the past, however, especially in ancient Rome. The following is a story of how and why this was so…
Forty years after the death of the Roman emperor, Augustus Caesar, the new emperor Nero came to the throne at the age of sixteen. He was a wildly extravagant leader, taxing the people heavily to support his personal projects. He was also a wicked man.

Sabtu, 23 April 2011

Sekilas info bersama Civita Youth Camp

*) Sebuah refleksi dari Fr. Petrus Hastomo Arbi, CM selama bertugas di Civita Youth Camp KAJ

Selama delapan bulan saya menjalani proses pembinaan atau mengikuti kegiatan pastoral kategorial di CIVITA YOUTH CAMP. Ketika mendengar pemberitahuan dari Rm. Adi, CM bahwa saya akan bertugas di CIVITA saya begitu gembira. Sebab dalam benak saya, hal ini adalah kesempatan yang sangat baik dan penting bagi saya sebagai seorang Vinsensian Muda; saya ingin belajar lebih banyak hal tentang kehidupan kaum muda saat ini. Bagi saya secara pribadi, masa depan gereja juga terletak di kehidupan kaum muda. Merekalah harapan kuat Gereja untuk meneruskan warisan rohani (iman) dari Allah. Karena itu, sudah layak dan sepantasnya mendukung dan mendampingi mereka dalam membentuk atau membangun karakter yang lebih baik.
Sebagai seorang Vinsensian muda, saya diajarkan untuk bisa terbuka dengan berbagai situasi, budaya maupun karakter-karakter baru yang saya temukan dari anak-anak muda jaman ini. Sekalipun, saya masih dalam tahap belajar dan ingin mengenal lebih jauh karakter mereka, terutama melalui pendampingan dalam retret atau rekoleksi, saya juga tetap berusaha untuk menguatkan batin saya agar tetap ada pada jalur pilihan saya. Dengan kata lain, saya tetap menciptakan suasana rohani (doa), komunitas (saat ini/CIVITA), Kepribadian saya (kematangan/kemandirian), relasi dengan orang-orang kecil (para karyawan, orang-orang kecil). Walaupun CIVITA bukan komunitas seperti di seminari, tetapi banyak kegiatan yang berlangsung seperti di seminari. Hal ini membuat saya merasa bahwa tempat ini dapat mendukung saya dalam merefleksikan panggilan hidup saya. Sekalipun juga sering mendampingi anak-anak retret/rekoleksi, porsi doa komunitas dan pribadi juga sangat terbuka lebar. Saya mengalami banyak kesempatan untuk mengembangkannya.

Kamis, 21 April 2011

Selamat Paskah

Seluruh Tim Civita Youth Camp KAJ
dan semua karyawan
mengucapkan
Selamat Paskah 2011



Rabu, 20 April 2011

Buku Civita Terbaru

Buku Civita Terbaru akan segera ada di tangan Anda.
Silahkan menunggu informasi selanjutnya.
 
 

Selasa, 05 April 2011

Tantangan Memimpin Knowledge Worker sebagai Aset Paling Berharga untuk menghasilkan Competitive Organizational Knowledge

Oleh : Romanus Kristiawan/Dunamis Consulting

"We manage things, but things don't have the power to choose, We lead people who do have the power to choose." - DR. Stephen R. Covey

"When the history of our time is written, the most important event those historians will remember is not technology, not the internet, not e-commerce - but the unprecedented change in the human condition. For the first time, substantial and rapidly growing numbers of people have choices. For the first time, people have to manage themselves and we are totally unprepared for it." - Peter Drucker

Dua kutipan di atas menyadarkan kita adanya perpindahan paradigma dari era industri ke era pengetahuan dan informasi. Saat ini, pengetahuan menjadi sumber daya yang paling menentukan untuk menjadi market leader. Di era industri, upaya lebih banyak difokuskan untuk mengejar efisiensi terhadap pemanfaatan sumber daya yang berupa aset-aset berwujud, seperti modal dan benda-benda statis. Kita kurang memperhatikan cara-cara baru yang dapat meningkatkan hasil berkali-kali lipat. Di era pengetahuan, terjadi sebaliknya, setiap perusahaan berlomba-lomba menemukan lompatan-lompatan kuantum, mendorong roda perubahan dengan cepat.

Tantangan Yang Mendewasakan Pemimpin

Pemimpin dalam kodrat kehidupannya , harus memikul banyak beban dan tanggung jawab kehidupan, maka kita kemudian selalu menemukan salah cirri dari pertumbuhan kepemimpinan seseorang adalah tantangan tantangan kehidupan yang berhasil ditaklukkannya yang memiliki fungsi mendewasakan kemampuannya dalam memimpin. .Ma
salah masalah itu merentang dari persoalan persoalan keluarga sang pemimpin , lingkngan masyarakat dimana dia tinggal , institusi yang dipimpinnnya serta lingkungan social dari institusinya. Seorang pemimpin mengalami pertumbuhan pada kemampuan kepemimpinannya seiring dengan kemampuannya dalam mememahami dan menyelesaikan persoalan persoaln dan tantangan tantangan yang muncul dari semua lini kehidupannya .

Tantangan Keluarga
Seorang pemimpin karena keberadaannya terutama untuk mewujudkan visi institusinya , ia kan menghadapi tantangan yang pertama berasal dari dalam keluarganya sendiri.Yang saya maksud adalah ia akan tertantang untuk tetap punya waktu untuk terus memberikan perhatian , kasih sayang , perlindungan , serta segenap upaya untuk dapat menumbuhkembangkan keluarganya..Sementara ia umumnya memiliki hanya sedikit waktu untuk kelurganya jika tidak pandai pandai mengatur waktu kerjanya.

Tantangan Institusi
Seperti pada tulisan tulisan saya terdahulu tentang fungsi pemimpin ,